To Wander is to be Alive

Welcome to my blog!

Senin, 05 Februari 2018

AKU CINTA UNDIP


Indonesia memiliki banyak sekali Universitas, baik Negeri maupun Swasta, bahkan Kedinasan. Namun saya memilih Universitas Diponegoro. UNDIP bukan lah jalan kemunafikan saya atas kekalahan sebuah perjuangan sebelum nya. Tentu saja UNDIP sudah menjadi pilihan saya sedari awal, tidak ITB tidak UI bahkan UGM. UNDIP sudah menjadi tujuan awal dimana saya melangkahkan kedua kaki ini untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya. Lalu kenapa harus UNDIP? Ada apa dengan UNDIP?

Nama saya M Irfan Syarif H, dari Prodi Sistem Komputer S1 Universitas Diponegoro. Saya tidak pernah menyesali segala bentuk tindakan dalam perjalanan hidup saya. Baik Jurusan maupun Universitas yang saya tempati adalah tempat yang sudah saya pilih sedari awal. Berbagai macam alasan saya untuk mengambil pilihan ini. Namun semakin lama saya menjalaninya semakin beragam alasan kenapa saya cinta UNDIP. Inilah beberapa alasan kenapa “Aku Cinta Undip”

1.       Letak Geografis

Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Memiliki letak geografis yang “pas” menurut saya. Saya adalah seorang yang sangat mencintai petualangan, bagi saya dimana pun saya berada disitu lah rumah saya. Semarang berada tepat di tengah tengah tempat berbagai macam destinasi petualangan. Terutama di bidang Hiking, Semarang di apit oleh banyak sekali Gunung. Beberapa gunung bisa di akses dengan mudah seperti, Merbabu, Sumbing, Sindoro dan Muria. Selain Gunung, Semarang menyimpan banyak sejarah, seperti Lawang Sewu, Kota Tua dan masih banyak lagi. Bagi saya Semarang merupakan tempat dengan seribu Kado yang belum pernah saya buka. Selain itu, Semarang juga di apit kota kota yang terkenal dengan ke-indahanya, seperti Yogyakarta, Magelang, Salatiga dan lain lain. Dan yang sangat saya sukai, Bali dan Kota Lombok tidak terlalu jauh dari sini. Bagi saya ini tidak terlalu jauh ketimbang harus memulai perjalanan dari kota asal saya di Banten. Terbayang bukan? Selain jarak mungkin jika perjalanan dimulai dari Semarang, akan sedikit menghemat uang. Untuk ke kota kota lain dari Semarang hanya menghabiskan sedikit uang. Seperti hal nya saat saya mendaki gunung Merbabu via Selo, Boyolali. Saya hanya menghabiskan uang Rp. 50,000. Murah bukan? Bayangkan jika saya berangkat dari Banten, ongkos kereta, kendaraan umum dan lain lain. Pasti akan menghabiskan uang lebih banyak.

2.       Iklim dan Cuaca

“Semarang panas” “Wah gila gerah bos, nyalain kipasss!” Yaa mungkin untuk para pendatang cuaca di Semarang sangat ekstreme, saat hujan maka hujan yang begitu intens, saat panas maka panas yang sangat menyengat. Namun tidak bisa di katakan semua daerah Semarang memiliki cuaca yang buruk. Saya tinggal di Tembalang, begitupun UNDIP terletak di tembalang. Disini cuaca tidak begitu buruk. Bahkan untuk tempat tinggal saya tidak begitu panas, jelas saja saya kost di lantai satu, dan bentuk kost kostan di sini seperti rumah, kamar saya terletak di tengah jadi tidak terlalu panas. Namun di balik panas yang menyengat, ada hal yang saya suka. “Kalo nyuci baju di Semarang, sehari langsung kering!” Ya! Coba saja kalian cuci baju di semarang pagi-pagi, jam 12 pasti sudah kering. Tetapi jangan salah selain panas, cauca hujan menjadi salah satu tantangan saya disini. Ketika hujan daerah Semarang bawah sering kali banjir, namun saya tinggal di daerah Semarang atas (Tembalang), dan Alhamdulillah tidak mengalami banjir. Hujan disini tidak terlalu dingin seperti kota Magelang. Jadi masih normal.

3.       Budaya dan Bahasa

Siapa sih yang tidak mengenal Bahasa Jawa yang cenderung medok? Jangan salah, tidak semua Bahasa Jawa medok, ada yang halus dan lembut. Namun bagi saya Bahasa Jawa dengan nada medok salah satu ketertarikan saya, ketika saya memiliki teman yang menggunakan Bahasa Jawa medok saya sangat senang, karena nada nya menurut saya lucu, dan menggemaskan. Tapi, selain medok, saya sangat menyukai Bahasa Jawa tua dan adat istiadat Jawa dulu, orang jawa dulu, tata karma nya masih kuat, sopan dan santun sekali, bahkan bicara nya pun halus sekali. Ya mungkin tidak banyak teman-teman saya atau orang yang saya temui disini yang masih seperti orang jawa dulu. Namun jika kita sedikit kearah Yogyakarta, masih banyak sekali yang seperti ini. Saya menyebutnya ke-kraton-nan, ya saya sangat suka dengan beberapa hal yang berkaitan dengan kraton, budaya nya, bangunan nya, tata kramanya, sejarah nya, cerita-cerita kuni nya bahkan wanita-wanita nya dan masih banyak lagi.

4.        Biaya Hidup

 Hidup disini enak! Semua serba murah! Semua pasti sudah tahu hidup di Jawa betul betul murah. Yap betul sekali, biaya disini betul-betul bisa di minimalisir, bagaimana tidak, dengan uang Rp. 5000 sudah bisa mendapatkan berbagai macam menu. Soto, Pecel, Kupat Tahu, Prasmanan dan masih banyak lagi. Selain itu biaya kuliah di UNDIP tidak terlalu mahal seperti Universitas bergensi lain nya. Karena juga disini menggunakan sistem UKT yang biaya nya menyesuaikan dengan pendapatan orang tua.

5.       UNDIP MEMILIKI SEGUDANG PRESTASI

Pelajar mana yang tidak ingin berkuliah di Universitas bergengsi dan terbaik? Pelajar mana yang tidak ingin berkuliah di Universitas yang memiliki tingkat pendidikan yang baik? Universitas Diponegoro menempati posisi ke-4 di 10 Universitas terbaik yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukan banyak sekali prestasi yang di miliki Undip. Beberapa prestasi yang saya tahu adalah, Paduan Suara Undip yang sudah memenangkan lomba di beberapa Negara, Undip sangat di kenal pada penyelenggaraan PIMNAS dengan kejuaraanya, UNDIP menemukan Alat Deteksi Jantung Pintar, dan masih banyak lagi segudang prestasi UNDIP.
Itu lah beberapa alasan kenapa saya cinta Undip, apabila ada salah kata dalam penulisan, dan kurang lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat untuk semuanya, terimakasih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar